SERBUK
Adalah bahan obat atau sediaan obat yang digunakan untuk pemakaian dalam atau luar,yang komponen komponenya di serbukkan dan berada pada dalam keadaan campuran,dengan atau tanpa penambahan bahan pembantu inet.
Sebagai sediaan obat,serbuk kecil sekali peranannya hendaknya di bedakan antara sederhana dan serbuk campuran,yang di sediakan sebagai serbuk kemas(khususnya serbuk lambung)dan serbuk takaran tunggal,yang di bungkus setelah di timbang satu persatu d kertas perkamen atau dalam bentuk bahan yang di isikan ke dalam wafel,kapsul gelatin atau ampul kering. Peran utama serbuk adalah sebagai zat dari perdagangan obat dan sebagai bahan awal galenik untuk pembuatan sediaan obat misalnya granulat,tablet bersalut,suspensi.
Partikel tunggal merupakan satuan terkecil dari serbuk. Bentuknya tergantung dari cara pembuatan dan cara penghancurannya. Partikel serbuk,yang secara random memiliki ukuran maksimal tidak melebihi 1 mm,merupakan satuan bahan dalam ruang dari kondisi agregat padat.
PEMBUATAN BAHAN OBAT BERBENTUK SERBUK
Pembuatan serbuk,dimungkinkan melalui berbagai cara yang berbeda. Pada umumnya pembuatan serbuk di lakukan melalui penggilingan dengan bantuan alat-alat masinel. DAlam hal ini bahan yang di olah melalui penggiling kasar,kemudian dihancurkan lagi dengan alat penggiling halus atau sangat halus. Untuk itu digunakan berbagai jenis mesin penggiling dalam teknologi farmasetik.Sesuai dengan jumlah,sifat dan tingkat kehalusan zat yang di inginkan,dapat digunakan penggiling peluru,penggiling pemukul,penggiling pasak,dan penggiling benturan.
Untuk membuat serbuk mikro,yang diartikan sebagai serbuk yang di mikronisasi dengan ukuran partikel rata-rata <10 style=""> penggilingan sebaiknya ditekan serendah mungkin. Disamping cara penggiling kering ini, penggiling basah pun memainkan peran yang cukup dalam teknologi farmasetik.
Dalam beberapa waktu yang terakhir ini obat berbentuk serbuk dapat diperoleh melalui cara penyemburan. Juga dapat melalui pengering bekuan dapat diperoleh serbuk dispersi halus . Cara tersebut umumnya digunakan bagi obat yang termolabil. Juga banyak bahan obat yang diperoleh melalui kristalisasi.
Sejumlah obat berbentuk serbuk (Asam salisilat,asam benzoate,belerang tersublimasi Dll) dapat diperoleh dalam ukuran partikel yang sangat halus melalui jalan sublimasi. Akhirnya perolehan serbuk disperse halus juga dapat dimungkinkan melalui pengendapan secara mendadak.
SIFAT TEKNOLOGI FARMASI
Dalam hal ini diartikan sebagai kelarutan dan hubungan antara ukuran partikel dengan kerja klinis ,dan juga beberapa karakteristika semacam itu muncul akibat teknologi pengolahan serbuk jadi sediaan obat,misalnya bertambahnya energy permukaan atau gaya absorbsi,meningkatnya pembentukan aglomerat dan muatan elektrik pada saat penggilingan.
Dasar serbuk
Basis bubuk dapat dikelompokkan menjadi basis organic dan anorganic.Mengingat stabilitasnya yang tinggi dalam waktu yang tidak terbatas, maka basis anorganik lebih menjadi pilihan utama.
Basis Anorganik
Talk adalah magnesium hidroksidapolisilikat alam, yang terasa seperti lemak.
Sengoksida adalah suatu serbuk bukan Kristal, yang dapat menyerap air maupun lemak.
Bolus Alba adalah aluminium silikat alam yang mengandung air yang sangat istimewa dengan sifatnya yang tidak larut air asam dan basa serta netral secara kimia dan juga daya lekatnya, baik. Daya serap airnya tinggi dan juga daya serap minyaknya cukup memuaskan.
Titanium oksida memiliki daya pelindung daya istimewa sifat aliran dan daya lekatnya memuaskan. Netral secara kimia. Suspensinya dalam air bereaksi netral.
Magnesium oksida memiliki kemampuan lekat dan daya serap airnya yang baik. Sifat alirannya yang sangat buruk.
Magnesium karbonat memiliki daya lekat yang memadai dan daya serap airnya sangat baik. Sifat alirannya sangat buruk.
PENGUJIAN SERBUK
Bobot tuang umumnya dinyatakan dalam kg/ml. Bobot ketukan diperoleh melalui ketukan vertical timbunan serbuk yang diisikan dalam keadaan longgar ke sebuah gelas ukur tertutup yang terletak di atas dasar lunak. Ketukan tersebut dilakukan sampai diperoleh volume konstan penyusutan volume dari 80 ml menjadi 43 ml menyebabkan proses guncangan tersebut menghasilkan bobot ketukan sebesar 100/43 = 2,325 g/ml. volume ketukannya sebesar 0,43 ml/g.
Volume ketukan ditentukan dengan alat pengukur volume ketukan. Volume ketukan adalah volume dimana satuan masa produk berbentuk serbuk berada dalam kondisinya yang paling mampat, tanpa terjadi perubahan bentuk partikelnya dan dinyatakan dalam liter/kg. pada alat pengukur volume ketukan, setiap putaran poros hubungan akan mengangkat segel penyangga bersama dasar penahan gelas ukur dan gelas ukurnya 1 kali, kemudian segel penyangga yang terangkat akan jatuh ke atas landasan jumlah ketukan dicatat melalui alat penghitung yang ada pada volumeter tersebut. Sampel diketuk 1250 kali dan volume sampel hasil ketukan dibaca pada skala gelas ukur yang telah ditera. Setelah 1250 ketukan lagi, volume yang dihasilkan tidak boleh menyusut > 2 ml dibanding dengan 1250 ketukan yang pertama. Jika hal ini tidak terjadi maka pengetukan harus diulang. Sampai susutnya volume tidak lebih dari 2%. Bobot ketukan merupakan harga kebalikan dari volume ketukan.
Daya mengalir dan daya meluncur
Untuk menentukan sifat aliran digunakan kemiringan aliran (sudut lereng, sudut tuang, sudut luncur). Yang dihasilkan jika suatu zat berupa serbuk dibiarkan mengalir bebas dari corong ke atas dasar. Serbuk tersebut akan membentuk suatu kerucut, yang kemudian sudut kemiringannya diukur.semakin datar kerucut yang dihasilkan, artinya sudut kemiringanya semakin kecil semakin baik sifat aliran serbuk tersebut. Sudut tuang SIMBOL ALFA di hasilkan dari:
Tan alfa= h/r
h = tinggi kerucut serbuk (rata rata dari beberapa pengukuran)
r = jari-jari bidang dasar kerucut
gesekan antar partikel dari timbunan serbuk, yang menentukan bentuk kerucut aliran dan memberikan petunjuk tentang kondisi kohesi yang ada. Dapat dikurangi dengan menambahkan bahan serbuk atau dengan meniadakan partikel yang berukuran <>
Metode penentuan lainya untuk mendeteksis sifat aliran adalah dengan memperhatikan kecepatan aliran. Terdapat dua prinsip aliran:
Yang di ukur adalah waktu yang diperlukan oleh sejumlah tertentu zat untuk menglir melalui lubang corong.
Yang diukur adalah jumlah zat, yang mengalir dalam suatu waktu yang tertentu.
Metode penentuan tadi juga digunakan untuk mengkarakterisasikan bahan yang akan di cetak (serbuk, granulat) yang harus memiliki aya alir yang memuaskan, serta sekaligus untuk mengevaluasi bahan pembantu tablet.
Untuk menentukan factor mengalair atau fektor meluncur, setiap kali digunakan 150 g granulat bebas debu, sekali tanpa bahan pengatur aliran dan kali lain dengan bahan pembantu aliran yang dimasukkan ke dalam sebuah wadah. Wadah ini memiliki lubang yang sempit. Untuk tujuan itu digunakan corong. Lubang corong kemudian dibukanselama 10 detik dan jumlah granulat yang mengalir keluar ditimbang. Factor mengalir f dihitung mengikuti formula berikut:
f= g(granulat + bahan pelincir)/ g(granulat tanpa bahan pelincir)
jika dihasilkan factor mengalir > 1, hal itu menandakan adanya perbaikan sifat aliran dari granulat yang diberi bahanpelincir dibanding dengan granulat tanpa bahan pelincir. Untuk bubuk, yang utama adalah daya sebarnya.
Daya lekat
...........................................
Daya hisap
.................................................
Artikel lebih lengkapnya dapat anda download di SINI
Maksih ya artikelX....
ReplyDelete