Analgetik adalah obat yang digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri, dan akhirnya memberikan rasa nyaman pada orang yang menderita. Analgetik juga merupakan zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa nyeri tanpa menghalangi kesadaran. Berdasarkan atas daya analgesiknya, dibedakan menjadi analgetika kuat atau opioid dan analgetika (AINS) yang merupakan kelompok obat heterogen bahkan mempunyai struktur kimia yang sangat berbeda, namun memiliki persamaan dalam efek terapi dan efek sampingnya. Semua obat mirip aspirin bersifat antipiretik, analgesik, dan antiinflamasi, tetapi selalu ada perbedaan aktivitas di antara obat-obat tersebut, misal ; parasetamol, bersifat analgesic dan antipiretik, tetapi anti inflamasinya lemah sekali.
Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan motorik yang tidak menyenangkan, berhubungnan dengan adanya potensi kerusakan jarinngan atau kondisi yang menggambarkan kerusakan tersebut. Keadaan psikis sangat mempengaruhi nyeri, misalnya emosi dapat menimbulkan sakit kepala atau memperhebatnya, tetapi dapat pula menghindarkan sensasi rangsangan nyeri. Nyeri yang dimilliki setiap orang berbeda-beda. Batas nyeri untuk suhu adalah konstan, yakni 44-45 C. mediator nyeri antara lain mengakibatkan reaksi radang dan kejang-kejang yang mengaktivasi reseptor nyeri di ujung-ujung saraf bebas dikulit, mukosa, dan jaringan lainnya. Nouceptor ini terdapat di seluruh jaringan dan organ tubuh, kecuali di SSP. Dari sini rangsangan disalurkan ke otak melalui jaringan yang hebat dari tajuk-tajuk neuron dengan sinaps yang sangat banyak melalui sum-sum tulang belakang, sum-sum lanjutan dan otak tengah. Dari thalamus impuls dilanjutkan ke pusat nyeri di otak besar, dimana impuls dirasakan sebagai nyeri.
Adapun mediator nyeri yang disebut juga autakoid antara lain serotonin, histamine, bradikinin, lekotrien dan prostaglandin 2. Bradikinin merupakan polipeptida (rangkaian asam amino) yang diberikan dari protein plasma . ambang nyeri didefinisikan sebagai tingkatan dimana nyeri dirasakan untuk yang pertama kali. Jadi, intensitas rangsangan yang terendah saat seseorang merasakan nyeri. Untuk setiap orang, ambang nyeri adalah konstan.
Gejala nyeri dapat digambarkan sebagai rasa benda tajam yang menusuk, pusing, panas seperti rasa terbakar, menyengat, pedih, nyeri yang merambat, rasa nyeri yang hilang-timbul dan berbeda tempat nyeri. Nyeri terjadi jika organ tubuh, otot, kulit terluka oleh benturan, penyakit, keram, atau bengkak. Rangsangan penimbul nyeri umumnya mempunyai kemampuan menyebabkan sel-sel melepaskan enzim proteolitik (pengurai protein) dan polipeptida yang merangsang ujung syaraf yang kemmudian menimbulkan impuls nyeri. Senyawa kimia dalam tubuh yang disebut prostaglandin bereaksi membuat ujung syaraf menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan nyeri oleh polipeptida ini.
Analgesik seringkali digunakan secara gabungan serentak, misalnya parasetamol dan kodein dijumpai di dalam obat penahan sakit (obat tanpa resep). Gabungan obat ini turut dijumpai bersama obat pseudoefedrin untuk obat sinus atau obat histamine untuk alergi. Obat analgetik dapat menghilangkan rasa nyeri seperti nyeri kepala, gigi, dan sendi. Obat ini juga dapat menurunkan suhu tubuh atau efek antipiretik, sehingga bisa disebut juga obat golongan analgesic-antipiretik seperti aspirin. Analgesik-antipiretik biasanya digunakan untuk mengobati penyakit dengan gejala demam dan nyeri seperti influenza dan salesma. Karena mempunyai efek samping yang ringan maka obat analgesic-antipietik dijual bebas dipasaran. Obat ini mampu menurunkan panas karena menormalkan pusat pengaturan suhu yang terletak di otak.
Analgesik-antipiretik terdiri dari 4 golongan, yaitu salisilat, asetaminofen, pirazolan dan golongan asam (asam mefenamat). Salisilat dipasaran lebih dikenal sebagai aspirin. Dalam dosis yang tinggi aspirin mempunyai khasiat antiradang sehingga sering digunakan untuk mengobati radang sendi (reumatik). Obat ini juga berkhasiat mengurangi daya ikat sel-sel pembeku darah sehingga penting untuk mengobati pada penderita angina (serangan jantung). Untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah jantung, oleh karena itu sebaiknya dikonsumsi setelah makan.
Terdapat perbedaan mencolok antara analgetika dengan anastetika umum, yaitu meskipun sama-sama berfungsi sebagai zat-zat yang mengurangi / menghalang rasa nyeri. Namun, analgetika bekerja tanpa menghilangkan kesadaran.
Klasifikasi kimiawi OAINS sebenarnya tidak banyak manfaat kimianya, karena ada OAINS yang berbeda subgolongan tapi memiliki sifat yang berbeda. Sebaliknya ada OAINS yang berbeda subgolongan tetapi memiliki sifat yang serupa.
Efek terapi dan efek samping obat ini sebagian besar tergantung dari penghambatan biosintesis prostaglandin (PG). mekanisme kerja obat yang berhubungan dengan sistem biosintesis.
PG mulai dilaporkan oleh vane dan kawan-kawan pada tahun 1971 yang memperlihatkan secara invitro bahwa dosis rendah aspirin dan indometasin menghambat produksi ensimatik PG, yang pada saat ini terbukti bahwa PG berperan pada patogensis inflasi, analgesik dan demam. Hal inilah yang memperkuat hipotesis bahwa penghambatan biosintesis PG merupakan mekanisme kerja obat mirip aspirin.
PG hanya berperan pada nyeri yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau inflamasi. Penelitian telah membuktikan bahwa PG menyebabkan sensitisasi reseptor nyeri tehadap stimulasi makanik dan kimiawi. Jadi PG menyebabkan keadaan hiperalgesia, kemudian mediator kimiawi, seperti brodikinin dan histamine merangsangnya dan menimbulkan nyeri yang nyata.
Nyeri ringan dapat ditangani dengan obat perifer (parasetamol, asetosal, mefenamat atau aminofenazon. Untuk nyeri sedang dapat ditambahkan kofein dan kodein. Nyeri yang disertai pembengkakan sebaiknya diobati dengan suatu analgetikum antiradang (aminofenazon, mefenamat, dan nifluminat. Nyeri yang hebat perlu ditangani dengan morfin. Obat terakhir yang disebut dapat menimbulkan ketagihan dan efek samping sentral yang merugikan.
Berdasarkan efek farmakologisnya, analgetika dapat dibagi dalam 2 kelompok besar :
1. Analgetika perifer (non-nakotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral.
2. Analgetika narkotik, khusus digunakan untuk menghalau rasa nyeri hebat, seperti pada froctura dan kanker.
Klik DOWNLOAD untuk jenis-jenis analgetik lainnya
makasiiiihh yaa. .
ReplyDeletemembantu ujian farmakologikuuu. .
sangatt membantuuu . .
ReplyDeletethx a lot. .
:)
Ok tenkyu,......
ReplyDeleteMakasih,.
trimakasih membantu aku & kelompokkuw untuk tugas ospek,.
ReplyDelete