Jika blog ini bermanfaat bagi anda, bantu klik iklan di blog ini agar bermanfaat bagi saya...

Jangan lupa baca ni...

17 November 2010

Akep bedah orthopedy

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawatan pada pasien perioperatif merupakan suatu tantangan dan bidang khusus yang memberikan kebahagiaan pada pasien. Sejak pertengahan tahun 1970-an para peneliti menyumbangkan penelitiannya dan telah membuat kemajuan besar dalam intervensi bedah dan perawatan post operatif. Prosedur bedah dan prosedur invasif lainnya merupakan salah satu hal yang harus dipertimbangkan dalam kondisi sekarang ini. Dulu pasien tidak menghabiska waktu yang lama setelah pembedahan. Kemajuan dalam bidang anastesi teknik bedah membuat klien sembuh secara cepat dari pembedahan dan kembali kerumah untuk menjalani hidup yang produktif.
Perubahan besar pada dekade yang lalu telah timbul pusat pembedahan rawt jalan dan pembedahan ambulatory. Perkembangan yang merubah fokus perawatan bedah bervariasi, tetapi sesuai sama dalam beberapa hal analisis yaitu, lebih dari 60% semua peraawatan bedah sekarang tersedia pada pusat ambulatori. Pengetahuan akan proses perawatan, kemampuan tehik dan tanggung jawab untuk semua fase perioperatif klien merupakan komponen yang esensial dalam pelayanan keperawatan pada pasien yang mengalami pembedahan.
Fase perioperatif dimuali ketika keputusan untuk intervensi bedah dibuat dan berakhir pada pemindahan klien ketempat operasi. Aktifitas keperawatan mulai dari pengkajian dasar klien slama wawancara preoperatif diklinik, antar dokter atau melalui telepon dan berlanjut sampai dengan pengkajian di unit sebelum masuk ruang bedah, ruang klien, atau di ruang pembedahan.

B. Tujuan

Dari penyusunan makalah ini mahasiswa diharapkan mampu:

1. Mengetahui definisi Orthopedi

2. Mengetahui pelaksanaan bedah pre dan post orthopedy

3. Menyebutkan komplikasi dalam bedah orthopedi

4. Malakukan asuhan keperawatan klien dengan pre dan post orthopedi

C. Manfaat

1. Agar dapat mempertahankan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin, dan dapat mempertahankan posisi fungsional

2. Mampu mengatasi ansietas yang berhubungan dengan kurangnya pengetahuan proses pembedahan

3. Menghindari perfusi jaringan karena adanya pembengkakan atau gangguan peredaran darah.

D. Sistemetika Penulisan

1. BAB I : Pendahuluan

2. BAB II : Pembahasan

3. BAB III : Penutup

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Orthopedik adalah cabang ilmu bedah yang berhubungan dengan pemeliharaan dan pemulihan fungsi sistem rangka, persendiannya, dan stuktur yang berkaitan. Berhubungan dengan koreksi deformitas sistem muskuloskeletal; berhubungan dengan orthopedik. (Dorland, 1998)

Bedah orthopedi adalah suatu tindakan bedah untuk memullihkan kondisi disfungsi muskuloskeletal seperti, fraktur yang tidak stabil, deformitas, dislokasi sendi,

jaringan nekrosis dan terinfeksi, sindrom kompartemen, serta sistem muskuloskeletal. (Brunner & Suddart)

B. Jenis-jenis Pembedahan Orthopedik

1. Reduksi terbuka

Adalah melakukan reduksi dan membuat kesejajaran tulang yang patah setelah terlebih dahulu dilakukan deseksi dan pemajanan tulang yang patah.

2. Fiksasi interna

Adalah stabilisasi tulang patah yang telah direduksi dengan sekrup, plat, paku, dan pin logam.

3. Graft tulang

Adalah penggantian jaringan tulang (graft autolog maupun heterolog) untuk memperbaiki penyembuhan, untuk menstabilisasi, atau mengganti tulang yang berpenyakit.

4. Amputasi

Adalah penghilangan bagian tubuh.

1. Artroplasti

Adalah memperbaiki masalah sendi dengan arthostop (suatu alat yang memungkinkan ahli bedah mengoprasi dalamnya sendi tanpa irisan yang besar) atau melalui pembedahan sendi terbuka.

2. Menisektomi

Adalah eksisi fibrokartilago sendi yang telah rusak.

3. Penggantian sendi

Adalah penggantian permukaan sendi dengan bahan logam atau sintetis.

4. Penggantian sendi total

Penggantian permukaan artikuler dalam sendi dengan bahan logam atau sintetis.

5. Transfer tendo

Adalah pemindahan insersi untuk memperbaiki fungsi.

6. Fasiotomi

Adalah pemotongan fascia otot untuk menghilangkan kontriksi otot atu mengurangi kontraktur fascia. (Brunner & Suddarth. 2002)

B. Macam-macam Gangguan Orthopedik

1. Fraktur

Fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang.

Ada lebih dari 150 klasifikasi fraktur, 5 diantaranya adalah;

a Inclomplete: fraktur hanya melibatkan bagian potongan menyilang tulang. Salah satu sisi patah, yang lain biasanya hanya bengkok atau greenstick.

b Complete: garis fraktur melibatkan seluruh potongan menyilang dari tulang dan fragmen tulang biasanya berubah tempat.

c Tertutup (simple) : fraktur tidak meluas melewati kulit

d Terbuka (compound) : fragmen tulang meluas melewat

i otot dan kulit, dimana potensian untuk terjadi infeksi.

e Patologis : fraktur terjadi pada penyakit tulang atau seperti kanker, osteoporosis, dengan tak ada trauma atau hanya minimal.



Askep lengkap bisa di download di bawah ini

DOWNLOAD






FB Online


Share artikel ini




No comments:

Post a Comment

Jangan lupa komentar wahai pengunjung yang budiman.....
Dengan berkomentar, Admin bisa mengerti apa yang anda sarankan dan apa yang kurang dari blog ini. Thanks