Jangan lupa baca ni...
31 January 2010
Ngeblog yukz...
Ea, itu pasti yang ada di pikiran teman-teman. Nah menurut Wikipedia blog merupakan singkatan dari "web log" yang berarti bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.
Nah ntu pengertian dari Wikipedia yang menurutku bahasanya rada sulit dimengeri (maklum Bhs.Indonesia dpt C). Gampangannya dah kalo menurutq sich blog adalah ungkapan, uneg-uneg, tulisan-tulisan yang di post melalui internet(gak perlu pke kartu post) dan nantinya akan di baca oleh surfer lain dari dunia luna"Maya" yang tentunya harus tau alamat blogmu.
Banyak keuntungan yang diperoleh dari blog diantaranya sebagai berikut:
- Bisa menambah wawasan tentang Blog.
- Jadi keliatan tambah pinter.
- Download gratis
- Menambah jaringan lebih luas
- Bisa kenal dengan orang-orang diluar daerah
- Ada yang naek Haji dari buat blog.
- Banyak lagi dech pokoknya...
Ada keuntungan, ada pula kerugian ia g???
Kerugiannya:
- Menyebabkan ketagiahan.
- Jarang mandi, laptop/compi melulu kerjaanya
- Keungan menipis buat bayar sewa internet ama bayar tagiahan modem.
- Banyak lagi dech.
Tapi dari semua itu pasti ada kaedah dan manfaatnya bagi kita. Gak nyesel dech bikin blog....
Mau coba bikin blog???
Gampang owk, daftar gratis, palingan cma 5 menit dah jadi...
Klik disini dah..
28 January 2010
Suspensi
Dalam suspense, bentuk padat dan cair akan membentuk antar muka. Antar muka antara cairan dan udara juga ada. Antar muka adalah batas antara 2 fase yang memiliki sifat yang berbeda apabila berada bersama-sama. Suspense yang digunakan untuk bagian luar, dimana bahan pendispersinya didominasi oleh air, misalnya salep (gel suspense), supositoria (supositoria suspense), obat injeksi dan obat mata dengan bahan obat tersuspensi (didalam air dan minyak), suspense sebagai pengisi kapsul.
Suspense kering merupakan bentuk yang khusus, suspense kering yaitu preparat berbentuk serbuk kering yang baru diubah menjadi suspense dengan penambahan air sesaat sebelum digunakan. Cara ini digunakan untuk obat yang mempunyai daya tahan yang tidak memadai di dalam air dan juga pembentukan sedimen yang sulit dikocok.
Suspense untuk keperluan luar yang terpenting adalah lotion seng oksida, talk dan campuran gliserol-air. Pada pembuatan lotion seng oksida, air yang ditambahkan sebaiknya dalam keadaan panas, agar diperoleh suspense yang sangat halus dan kental.Suspense apabila dikocok selama 60 detik maka akan tetap homogen selama 5 menit.
BAHAN-BAHAN TAMBAHAN
2.Peptisator (sejumlah garam laut air seperti kalium tartrat, natrium oksalat, kalsium sitrat, natrium pirofosfat serta alkali karbonat, galat dan elektrolit lemah lainnya).
3.Bahan penambah viskositas (bahan lendir makromolekuler, seperti tragakan, pectin, metilselulosa, hidroksietilselulosa, natriumkarboksimetilselulosa, turunan pati terhidroksialkilasi, natrium alginate, polimerisat dari asam akrilat (carbopol) dekstan, polietilenglikol atau dalam skala yang lebih kecil, alcohol bervalensi banyak, contoh : gliserol dan sorbitol)
4.Penguat struktur minyak pada suspense minyak (alumuniummonostearat).
5.Bahan pengawet (asam benzoate, asam propionate).
TEKNOLOGI PEMBUATAN
1.Pendistribusian atau penghalusan fase terdispersi.
2.Pencampuran dan pendispersian fase terdispersi di dalam bahan pendispersi.
3.
4.
Setelah penghalusan sampai ukuran partikel yang dikehendaki, bahan mula-mula digerus homogen dengan sejumlah kecil bahan pendispersi, .......................................
PEMBUATAN SUSPENSI
Contoh pembuatan suspense :
Dalam pembuatan suatu suspense, harus mengetahui dengan baik karateristik fase terdispersi dan medium pendispersi.
Contoh formula suspense oral :
Al hidroksi gel kompresi 362,8 g
Larutan sorbitol 282,0 ml
Sirup 93.0 ml
Gliserin 25,0 ml
Metilparaben 0,9 g
Propilparaben 0,3 g
Flavor secukupnya
Air murni sampai 1000 ml
Cara pembuatan :
.......................................................................
Alasan obat dibuat suspense :
1.Obat-obat tertentu tidak stabil dalam bentuk larutan, tetapi stabil dalam bentuk suspensi.
2.Bentuk cair lebih disukai dari pada bentuk padat karena lebih mudah ditelan.
3.Penyesuaian dosis untuk anak-anak lebih mudah.
4.Rasa obat yang tidak enak kurang berasa bila dibanding bentuk larutan.
Sifat-sifat yang diinginkan dalam suspense :
1.Mengendap secara lambat dan harus rata lagi bila dikocok.
2.Ukuran partikel suspense tetap, konstan dalam penyimpanan.
3.Harus dapat dituang dari wadah dengan cepat dan homogen.
STABILISASI
DAYA KOCOK SEDIMEN
ADSORPSI PADA ANTAR MUKA PADAT-CAIR
1.Analisa sedimentasi
2.Pengujian ukuran partikel, dispersitas
Ayo DOWNLOAD artikel ini,.... jangan lupa komentar ya agar semangat mau posting lagi...
27 January 2010
Makalah supositoria
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
ISI
1. Pengertian
Keuntungan sediaan obat dalam bentuk suppositoria antara lain :
·
· Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan
·
·
· Menghindari biotransformasi hati / sirkulasi portal
·
Kerugian sediaan obat dalam bentuk suppositoria :
· Cara pakai tidak menyenangkan
·
· Tidak dapat disimpan dalam suhu ruangan
·
2. Jenis Suppositoria
· Suppositoria rektal / analia
Berbentuk bulat atau bulat telur, umumnya memiliki berat 5-15 g, sering disebut tablet vaginal.
· Suppositoria urethal
Jika diamati kondisi distribusi bahan obat di dalam sistem, suppositoria dapat diklasifikasikan sebagai suppositoria emulsi, suppositoria larutan, dan suppositoria emulsi.
a. Suppositoria Suspensi
· Mempertahankan viskositas bahan obat setinggi mungkin dengan cara menuang masa suppositoria pada suhu tertentu, sedikit lebih tinggi daripada suhu titik bekunya.
· Masa harus cepat membeku di dalam cetakan agar tidak terjadi proses sedimentasi, yaitu distribusi bahan obat tidak meratadan akan terakumulasi di ujung suppositoria.
b. Suppositoria Larutan
....................................................
c. Suppositoria Emulsi
3. Waktu dan Cara Pakai Suppositoria
Waktu pemakaian suppositoria adalah :
4. Pembuatan Suppositoria
5. Teknologi Pembuatan
1. Cara Penuangan
b. Cara Pencetakan
DAFTAR PUSTAKA
Ayo klik DOWNLOAD untuk mendapatkan makalah lebih lengkapnya,....
26 January 2010
DNA replikasi,translasi,dan transkripsi
DNA membawa informasi genetik dan bagian DNA yang membawa ciri khas yang diturunkan disebut gen. Perubahan yang terjadi pada gen akan menyebabkan terjadinya perubahan pada produk gen tersebut. Gen sering juga diartikan sebagai ruas DNA yang menghasilkan produk gen yang berupa enzim yang dikenal dengan teori satu gen satu enzim. Karena enzim dapat merupakan kombinasi polipeptida..maka teori tersebut diubah menjadi satu gen satu polipeptida.
Konsep dasar menurunnya sifat secara molekuler adalah merupakan aliran informasi dari DNA ke RNA ke urutan asam amino. Konsep dasar ini disebut sebagai dogma genetik. Pada dogma genetik juga tercermin cara mempertahankan ciri khas supaya tetap sama melalui proses replikasi. Dogma genetik ini bersifat universal yang berlaku baik bagi prokariot maupun eukariot.
Replikasi DNA
Sebelum sel membelah, DNA harus direplikasi dalam fase S dari siklus sel. Proses replikasi melibatkan enzim polymerase. Proses ini melibatkan pembukaan utas ganda DNA, sehingga memungkinkan terjadinya perpasangan basa untuk membentuk utas baru. Pembentukan utas komplementer terjadi melalui perpasangan basa antara A dengan T dan G dengan C. Dalam replikasi DNA, setiap utas DNA lama berperan sebagai cetakan untuk membentuk DNA baru.
Model DNA Watson dan Crick menyatakan bahwa saat double heliks bereplikasi, masing-masing dari kedua molekul anak akan mempunyai satu untai lama yang erasal dari satu molekul induk dan satu untai yang baru. Model replikasi ini disebut model semikonservatif. Model lainnya adalah model konservatif dimana molekul induk tetap dan molekul baru disintesis sejak awal. Model ketiga disebut model dispersif yaitu bahwa keempat untai DNA, setelah replikasi double heliks, mempunyai campuran anatara DNA baru dan DNA lama.
Pengujian yang dilakukan oleh ...........................................................................
.............................................................................................
............................................................................................
Replikasi DNA pada cetakan 3′ - 5′ terjadi seutas demi seutas dengan arah 5′ - 3′ yang berarti replikasi berjalan meninggalkan replication fork. Utas-utas pendek tersebut kemudian dihubungkan oleh enzim ligase DNA. Dalam replikasi DNA terdapat utas DNA yang disintesis secara kontinu yang terjadi pada cetakan 5′ - 3′. Utas DNA yang disintesis secara kontinu ini disebut utas utama atau leading strand. Sedangkan utas DNA baru yang disintesis pendek-pendek seutas-demi seutas disebut utas lambat atau lagging strand. Utas-utas pendek atau fragmen-fragmen pendek yang terbentuk disebut fragmen Okazaki.
Sintesis pada leading strand memerlukan molekul primer pada permulaan replikasi Setelah replication fork terbentuk, polymerase akan bekerja secara kontinu sampai utas DNA baru selesai direplikasi. Pada sintesis lagging strand, diperlukan enzim lain primase DNA. Setelah utas DNA terbuka untuk melakukan replikasi, dan setelah terbuka pada lagging strand, utas harus dijaga agar tetap terbuka. Jadi dalam proses replikasi DNA melibatkan beberapa protein baik berupa enzim maupun non-enzim yaitu :
1.
2.
3.
4. Helikase DNA : enzim yang berfungsi membuka jalinan DNA double heliks
5. Single strand DNA-binding protein : mestabilkan DNA induk yang terbuka
Transkripsi
Transkripsi DNA merupakan proses pembentukan RNA dari DNA sebagai cetakan. Proses transkripsi menghasilkan mRNA, rRNA dan tRNA. Pembentukan RNA dilakukan oleh enzim RNA polymerase. Proses transkripsi terdiri dari 3 tahap yaitu :
- Terminasi : terjadi pada tempat tertentu. Proses terminasi transkripsi ditandai dengan terdisosiasinya enzim RNA polymerase dari DNA dan RNA dilepaskan.
mRNA pada eukariota mengalami modifikasi sebelum ditranslasi, sedangkan pada prokariota misalnya pada bakteri, mRNA merupakan transkripsi akhir gen. mRNA yang baru ditranskrip ujung 5′nya adalah pppNpN, dimana N adalah komponen basa-gula nukleotida, p adalah fosfat. mRNA yang masak memiliki struktur 7mGpppNpN, dimana 7mG adalah nukleotida yang membawa 7 metil guanine yang ditambahkan setelah transkripsi. Pada ujung 3′ terdapat pNpNpA(pA)npA. Ekor poli A ini ditambahkan berkat bantuan polymerase poli (A). tetapi mRNA yang menyandikan histon, tidak memiliki poli A.
Hasil transkripsi merupakan hasil yang memiliki intron (segmen DNA yang tidak menyandikan informasi biologi) dan harus dihilangkan, serta memiliki ekson yaitu ruas yang membawa informasi biologis. Intron dihilangkan melalui proses yang disebut splicing. Proses splicing terjadi di nukleus.
Splicing dimulai dengan terjadinya pemutusan pada ujung 5′, selanjutnya ujung 5′ yang bebas menempelkan diri pada suatu tempat pada intron dan membentuk struktur seperti laso yang terjadi karena ikatan 5′-2′fosfodiester. Selanjutnya tempat pemotongan pada ujung 3 terputus sehingga dua buah ekson menjadi bersatu.
tRNA adalah molekul adaptor yang membaca urutan nukleotida pada mRNA dan mengubahnya menjadi asam amino. Struktur molekul tRNA adalah seperti daun semanggi yang terdiri dari 5 komponen yaitu
- Lengan aseptor: merupakan tempat menempelnya asam amino,
- Lengan D atau DHU: terdapat dihidrourasil pirimidin,
- Lengan antikodon: memiliki antikodon yang basanya komplementer dengan basa pada mRNA
- Lengan tambahan
- Lengan TUU: mengandung T, U dan C
Translasi
Pada prokariota yang terdiri dari satu ruang, proses transkripsi dan translasi terjadi bersama-sama. Translasi merupakan proses penerjemahan kodon-kodon pada mRNA menjadi polipeptida. Dalam proses translasi, kode genetic merupakan aturan yang penting. Dalam kode genetic, urutan nukleotida mRNA dibawa dalam gugus tiga - tiga. Setiap gugus tiga disebut kodon. Dalam translasi, kodon dikenali oleh lengan antikodon yang terdapat pada tRNA.
Mekanisme translasi adalah:
Ayo jangan asal copy mending DOWNLOAD aja,... filenya lebih lengkapp....
25 January 2010
Sejarah Farmasi
Latar belakang farmasi : fakor penyakit pada manusia dan naluri untuk hidup yang akhirnya menghasilkan penemuan,seperti penggunaan obat sederhana,misal :
1.merendam dalam air dingin
2.menempelkan daun segar
3.menutup luka dengan lumpur
Orang-orang primitif belajar dari pengalaman – memperoleh cara penyembuhan/pengobatan yang lebih efektif yang digunakan untuk memulai pekerjaan terapi obat.
Hal ini dimulai dengan adanya :
Adanya anggapan roh jahat yang masuk ke dalam tubuh lalu menimbulkan penyakit dilakukan dengan cara : menggunakan mantera,bunyi-bunyian,pemberian ramuan tumbuh-tumbuhan;dilakukan oleh orang yang dianggap bijak dari suatu suku ; ilmu perapotekan dimulai
Pelaku/penyembuh juga dianggap mempunyai hubungan dengan makhluk halus dan sebagai perantara yang terlihat dan yang ghaib.
Obat-obatan ada,tidak saja berdasarkan alamiahnya,tetapi berhubungan dengan :
-kehadiran pada upacara pengobatan
-tidak adanya roh jahat
-kesungguhan keinginan untuk mengobati dari pemberi obat
agar obat bekerja lebih efektif,karena cara pengobatan di suatu suku merupakan hal yang ditakuti,dihormati,dipuja dan dimuliakan karena cara tersebut dibuat secara spiritual dan tergantung pada kegagalan/kesembuhan yang terjadi.
Terdapat dalam “Homeric Epic” (Pharmacoen dulu) – guna dari obat yang dipakai untuk maksud jahat dan baik.
Kegagalan biasanya disebabkan karena :
1.obat tidak kuat
2.obat tidak sesuai
3.dosis terlalu rendah
4.dosis terlalu tinggi
Keberhasilan disebabkan oleh :
1.obat yang sesuai berdasarkan pengalaman
2.terapi yang benar berdasarkan pengalaman
3.efek yang tidak ada akibatnya dari suatu terapi untuk penyakit yang tidak fatal
4.efek plasebo ( dipengaruhi psikologis)
Akibatnya ilmu perapotekan menjadi satu fungsi dengan pendeta (tokoh spiritual) – penyembuh lahir batin
Obat-obatan zaman dulu 3000 SM ditemukan oleh ahli arkeologi sudah ada tablet kuno (tablet Sumerian yang dibuat dari biji carpenter plantn,qum resin dari thymi
Kemudian ditemukan tulisan pada daun “Papyrus Ebers” dengan ukuran panjang 60 kaki,lebar 1 kaki,dari abad 16 SM – berisi formula obat (>800 formula) dan 700 obat-obatan yang berasal dari tumbuhan yang berbeda.
Obat-obat dari tumbuhan yang masih digunakan misalnya : akasia,biji jarak,anisi,dll.
Bahan pembawa yang masih dipakai:susu,anggur,madu.
Bentuk sediaan yang ada: suppositoria,pil,lotion,salep mata,dll.
SEJARAH FARMASI INDONESIA
FARMASI adalah : suatu profesi dibidang kesehatan yang meliputi kegiatan-kegiatan di bidang penemuan,pengembangan,produksi,pengolahan,peracikan, penyerahan dan distribusi obat.
Profesi ini timbul atas dasar perikemanusiaan sehingga mendapat tempat terhormat di masyarakat – dukun (pengalaman sendiri dan pengetahuan)
Cara dukun memperoleh obat untuk penyakit tertentu antara lain berdasarkan bentuk dan warna,misal :
-temulawak untuk penyakit kuning
-kayu secang untuk berak darah
-akar pule pandak untuk menghilangkan bisa ular
Dengan adanya pengaruh kebudayaan Barat maka :
-masyarakat Indonesia mulai mengenal obat modern
-timbulnya perubahan yang mengajarkan ilmu farmasi dan ilmu yang berhubungan dengan farmasi – isolasi obat dan sintesa obat
Dalam bidang asli obat Indonesia :
-dulu : obat asli dijual dalam bentuk bahan-bahan, obat yang siap minum dijual dari rumah ke rumah
-selanjutnya : dijual dalam bentuk racikan dalam keadaan terbungkus disertai keterangan tentang khasiat,cara penyajian dan takaran pemakaian.Juga dijual dalam bentuk : tablet,kapsul dan cairan yang di awetkan.
TOKOH-TOKOH APOTEKER ZAMAN DAHULU
1.HIPOCRATES (460 – 370 SM)
-mengenalkan farmasi dan kedokteran secara ilmiah
-menerapkan obat secara rasional
-Bapak ilmu kedokteran
-Penyusun sistematika pengetahuan kedokteran
-Sumpah Hipocrates yang merupakan tata cara dan perilaku untuk profesi penyembuhan – sistematika pengetahuan kedokteran dan etikanya.
2.DIOSCORIDES (abad 1 masehi)
-dokter Yunani dab ahli botani
-menggunakan ilmu tumbuhan sebagai ilmu terpadu
-hasil karyanya : “De Materia Medika”
-dianggap sebagai awal pengembangan botani farmasi dan dalam penyelidikan bahan obat yang diperoleh secara alami.
3.GALEN (130 – 200 M)
-dokter ahli farmasi Yunani
-memulai pembuatan obat-obatan dari tumbuhan dengan mencampur atau meleburkan masing-masing bahan – bidang penyediaan farmasi
-dikaitkan dengan farmasi galenik
-Formulanya : galen’s cerats (krim pendingin)
Farmasi tetap merupakan suatu fungsi dari kedokteran,sampai :
-meningkatnya jenis obat-obatan
-cara pembuatan yang semakin rumit
Kemudian tahun 1240 M,atas perintah raja Jerman “Frederick Il” – diperlukan ahli farmasi dan farmasi pisah dari kedokteran.
Isi dari dekrit tersebut adalah : “dibaginya dua profesi dan mengakui bahwa farmasi membutuhkan ilmu,keterampilan,inisiatif dan tanggung jawab yang khusus” – agar terjamin keamanan dan khasiat obat untuk manusia.
Perkembangan farmasi berikutnya dipengaruhi oleh perkembangan kimia.
Ayo klik DOWNLOAD untuk file lengkapnya.... ada 7 tokoh lagi dan penjelasannya jika anda mendownload........
Penyakit kusta
PENDAHULUAN
Jumlah kusta diseluruh dunia selama 12 tahun terakhir ini telah menurun 85 % di sebagian besar negara atau wilayah endemis. Kasus yang terdaftar pada tahun 1997 kurang lebih 890.000 penderita.Walaupun penyakit ini masih problem kesehatan masyarakat di 55 negara atau wilayah, 91 % dari jumalah kasus berada di 16 negara, dan 82 %nya di lima negara yaitu Brazil, India, Indonesia, Myanmar, dan Nigeria. Di indonesia, jumlah kasus kusta yang tercatat pada akhir Maret 1997 adalah 31.699 orang, distribusi juga tidak merata, yang tertinggi antara lain di Jawa Timur, Jawa Barat dan Sulawesi Selatan. Prevalensi di Indonesia per 10.000 penduduk adalah 1,57.
PEMBAHASAN
Mycobacterium Leprae
Leprosy atau Kusta
a. Epidemiologi
Penyebaran penyakit kusta dari suatu tempat ke tempat lain sampai tersebar di seluruh dunia, tampaknya disebabkan oleh perpindahan penduduk yang terinfeksi tersebut. Masuknya kusta ke pulau-pulau Melanesia termasuk Indonesia, diperkirakan dibawa oleh orang–orang Cina. Distribusi penyakit ini tiap–tiap negara maupun dalam negara sendiri ternyata berbeda–beda. Demikian pula penyakit kusta menurun atau menghilang pada suatu negara sampai saat ini belum jelas.
b. Patogenesis Leprosy
APC pada kulit adalah sel dendritik dimana sel ini berasal dari sum-sum tulang dan melalui darah didistribusikan ke jaringan non limfoid. Sel dendritik merupakan APC yang paling efektif karena letaknya yang strategis yaitu di tempat – tempat mikroba dan antigen asing masuk tubuh serta organ-organ yang mungkin dikolonisasi mikroba. Sel denritik dalam hal untuk bekerja harus terlebih dulu diaktifkan dari IDC menjadi DC. Idc akan diaktifkan oleh adanya peptida dari MHC pada permukaan sel. Setelah DC matang, DC akan pindah dari jaringan yang inflamasi ke sirkulasi limfatik karena adanya ekspresi dari CCR7 ( reseptor kemokin satu–satunya yang diekspresikan oleh DC matang). M. Leprae mengaktivasi DC melalui TLR 2 – TLR 1 heterodimer dan diasumsikan melalui triacylated lipoprotein seperti 19 kda lipoprotein. TLR 2 polimorfisme dikaitkan dengan meningkatnya kerentanan terhadap leprosy.
DAFTAR PUSTAKA
- Djuanda, Adhi dkk.. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi kelima. FK Universitas Indonesia, Jakarta.
- Syahrurachman, Agus dkk. 1994. Mikrobiologi Kedokteran. Binarupa Aksara, Jakarta
Ayo klik DOWNLOAD agar makalahnya full sampai kesimpulan,...
Mulai Beroperasi
gooo.....