Jika blog ini bermanfaat bagi anda, bantu klik iklan di blog ini agar bermanfaat bagi saya...

Jangan lupa baca ni...

23 May 2010

Analisis Obat dalam Cairan Hayati

Parameter farmakokinetika obat dapat diperoleh berdasarkan hasil pengukuran kadar obat utuh dan atau metabolitnya di dalam cairan hayati (darah, urin, saliva, atau cairan tubuh lainnya). Dalam praktikum kali ini dilakukan penentuan jangka waktu larutan obat yang member respon tetap (khususnya untuk reaksi warna), pembuatan kurva baku, perhitungan nilai perolehan kembali, kesalahan acak, dan kesalahan sistemik.

Oleh karena itu agar nilai-nilai parameter obat dapat dipercaya, metode penetapan kadar harus memenuhi berbagai criteria yaitu meliputi perolehan kembali, presisi, dan akurasisi. Persyaratan yang dituntut bagi suatu metode analisa adalah jika metode tersebut dapat memperoleh nilai perolehan kembali yang tinggi (75% - 90% atau lebih), kesalahan acak dan kesalahan sistemik kurang dari 10%.

Kepekaan dan selektivitas merupakan criteria lain yang penting dan nilainya tergantung pula dari alat pengukur yang dipakai. Dalam percobaan ini akan dilakukan langkah-langkah yang perlu dikerjakan untuk optimalisasi analisis meliputi :

a. Penentuan jangka waktu larutan obat yang memberikan respon tetap (khususnya untuk reaksi warna)

b. Penetapan panjang gelombang larutan obat yang member respon maksimum

c. Pembuatan kurva baku

d. Perhitungan nilai perolehan kembali, dengan rumus :

Perolehan kembali = kadar obat terukur x 100%

kadar diketahui

Faktor-faktor penentu dalam proses farmakokinetika adalah :

a. Sistem kompartemen dalam cairan tubuh, seperti cairan intrasel, ekstrasel (plasma darah, cairan interstitial, cairan cerebrospinal), dan berbagai fasa lipofil dalam tubuh.

b. Protein plasma, protein jaringan dan berbagai senyawa biologis yang mungkin dapat mengikat obat.

c. Distribusi obat dalam berbagai system kompartemen biologis, terutama hubungan waktu dan kadar obat dalam berbagai system tersebut, yang sangat menentukan kinetika obat.

d. Dosis sediaan obat, transport antar kompartemen seperti proses absorpsi, bioaktivasi, biodegradasi dan ekskresi yang menentukan lama obat dalam tubuh.

Karena konsentrasi obat adalah elemen penting untuk menentukan farmakokinetika suatu individu maupun populasi konsentrasi obat diukur dalam sampel biologis seperti air susu, saliva, plasma, dan urine. Sensitivitas, akurasi, presisi dari metode analisis harus ada untuk pengukuran secara langsung obat dalam matriks biologis. Untuk itu metode penetapan kadar secara umum perlu divalidasi sehingga informasi yang akurat didapatkan untuk monitoring farmakokinetik dan klinik.

Dalam sebuah analisis obat dalam cairan hayati, ada hal-hal penting dalam farmakokinetika yang digunakan sebagai parameter-parameter antara lain yaitu :

a. Tetapan (laju) invasi (tetapan absorpsi).

b. Volume distribusi menghubungkan jumlah obat di dalam tubuh dengan konsentrasi obat (c) di dalam darah atau plasma.

c. Ikatan protein

d. Laju eliminasi dan waktu paruh (t½)

e. Bersihan (clearance) renal, ekstra renal, dan total

f. Luas daerah di bawah kurva (AUC)

g. Ketersediaan hayati


Mau lihat file lengkapnya?????
Ayo klik DOWNLOAD untuk artikel dan laporan praktikumnya.....

5 comments:

  1. saya hanya ingin tanya kalo suatu obat dengan zat aktif yang sama dalam bentuk sediaan tablet dan satu lagi dalam bentuk sediaan kapsul dengan cara digerus apakah ada suatu beda yang signifikan jika dilihat dari farmakokinetika obatnya. (jika berkenan mohon dijawab via email ke ruri.prabu@yahoo.co.id).terima kasih sebelumya^_^

    ReplyDelete
  2. Sebenarnya ada perbedaan... tergantung dari jenis zat aktifnya, kalau obat dalam bentuk kapsul yang di gerus ntu tujuannya agar obat tidak diabsorpsi(diserap) dalam proses pencernaan seperti, di mulut, lambung, dsb....
    biasanya obat yang dalam bentuk kapsul itu larut dalam usus, karena jika obat larut dalam lambumng mka ada indikasi akan merusak lambung....
    Jadi itu tergantung dari zak aktifnya.. thanks

    coba baca juga ini http://farmasiblogku.blogspot.com/2010/05/rute-pemberian-obat.html

    ReplyDelete
  3. aslmkum..
    "Persyaratan yang dituntut bagi suatu metode analisa adalah jika metode tersebut dapat memperoleh nilai perolehan kembali yang tinggi (75% - 90% atau lebih), kesalahan acak dan kesalahan sistemik kurang dari 10%."
    sumber literatur yang di gunakan dari mana.??
    (jika berkenan mohon dijawab via email ke agunggirisamudra@gmail.com)terimakasih.

    ReplyDelete
  4. bagus juga ne info. Saya juga punya beberapa kumpulan file n ebook free...datang berkunjung ya...
    www.cintabyebook.blogspot.com

    ReplyDelete

Jangan lupa komentar wahai pengunjung yang budiman.....
Dengan berkomentar, Admin bisa mengerti apa yang anda sarankan dan apa yang kurang dari blog ini. Thanks