Jika blog ini bermanfaat bagi anda, bantu klik iklan di blog ini agar bermanfaat bagi saya...

Jangan lupa baca ni...

22 April 2011

Contoh Kasus Renal dan SSP


KASUS PRAKTIKUM FATER RENAL & KARDIOVASKULER
Seorang ibu YR mur 32 tahun ( BB 65 kg ) sedang hamil 6 bulan. Datang ke IGD karena menderita sesak nafas. Oleh dokter dia diberikan aminophilin nebluzer serta aminophilin injeksi.Setelah diukur tekanan darahnya, ternyata TD: 145/90mmHg, HR : 85 x /menit ( 50-100 x / menit). Setelah kondisinya membaik, diijinkan pulang oleh dokter dengan diberikan obat anti hipertensi Propanolol 2 x 1. Analisalah peresepan diatas!
BAB I
PENDAHLUAN
1.      PATOFISIOLOGIS
ASMA
Asma atau bengek adalah satu penyakit alergi yang bercirikan peradangan steril kronis yang disertai serangan sesak napas akut secara berkala, mudah sengal-sengal dan batuk (dengan bunyi khas). Ciri lain adalah hipersekresi dahak yang biasanya lebih parah pada malam hari dan meningkatnya ambang rangsang (hiperaktivitas) bronchi terhadap rangsangan alergi mapun non alergi. Faktor-faktor genetis bersama faktor lingkungan berperan pada timbulnya gejala-gejala tersebut.
Serangan asma disebabkan oleh peradangan steril kronis dari saluran napas dengan mastcells dan granulosit eusinofil sebagai pemeran penting.pada orang-orang yang peka terjadi obstruksi saluran napas yang difus dan reversibel. Disamping itu juga terdapat hiperaktivitas bronchi terhadap berbagai stimuli spesifik yang dapat memicu serangan. Stimli terkenal adalah zat-zat alergan, tertama partikel-partikel tinja dari tumau,pollen,spora jamur (aspergillus fumigatus),zat-zat perangsang (antara lain SO2 dari populasi kendaraan,asap rokok, uap debu). Begitu pula hawa dingin (kering),emosi,kelelahan dan infeksi virus (misalnya rhinopirus,virus parainfluenza),juga obat-obat tertentu (asetosal,beta bloker,NSAIDs).
Pada serangan yang hebat penyaluran udara dan oksigen ke darah menjadi sedemikian lemah,sehingga penderita membiru kulitnya (sianosis). Sebaliknya, pengeluaran napas dipersulit dengan meningkatnya kadar CO2 dalam darah, yang memperkuat perasaan engap dan kecemasan.
Kontak dengan zat-zat tertentu (misalnya bahan-bahan kimia) dilingkngan pekerjaan (industri) dapat memicu timbulnya asma yang bertalian dengan pekejaan (occupational asthma). Hal ini disebabkan karena zat-zat tersebut dapat menimblkan antibodies IgE spesifik.
HIPERTENSI
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya. Referensi lain megatakan bahwa hipertensi adalah tekanan darah sistolik dan diastolic ≥ 140/90 mmHg. Pengukuran tekanan darah sekurang-kurangnya dilakukan dua kali selang empat jam. Kenaikan tekanan darah sistolik ≤30 mmHg sebagai parameter hipertensi sudah tidak dipakai lagi.
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang bisa dikatakan penderita hipertensi apabila tekanan darah sistolik sama atau lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik sama atau lebih tinggi dari 90 mmHg. Resiko hipertensi semakin meningkat pada usia 50-an keatas, hampir 90% kasus hipertensi tidak diketahui penyebabnya sebenarnya, sebagian besar hipertensi tidak memberikan gejala ( asistomatis )Hipertensi biasanya tidak menunjukkan gejala dan tanda. Hal inilah mengapa sangat penting untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin. Hanya pemeriksaan tekanan darah tinggi dengan menggunakan alat pemeriksa tekanan darah tinggi diagnosa hipertensi dapat ditegakkan
PENYEBAB DAN DAMPAK HIPERTENSI PADA KEHAMILAN
Penyebab hipertensi dalam kehamilan hingga kini belum diketahui dengan jelas. Banyak teori telah dikemukakan tentang terjadinya hipertensi dalam kehamilan tapi tidak satupun teori yang dianggap mutlak dikatakan benar seperti teori genetik dan adptasi kardiovaskular, teori defisiensi gizi dan lain-lain.
Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi. Penyebab hipertensi diketahui hanya lebih kurang 10%  dari semua kasus, antara lain akibat penyakit ginjal dan penciutan aorta/arteri ginjal, juga akibat tumor di anak ginjal dengan efek overproduksi hormon-hormon tertentu yang berkhasiat meningkatkan TD. Resiko hipertensi yang tidak diobati adalah besar sekali dan dapat menyebabkan kerusakan pada antara lain jantung,otak dan mata. TD yang terlampau tinggi menyebabkan jantung memompa lebih keras, yang akhirnya dapat mengakibatkan gagal jantung dengan rasa sesak dan udema di kaki. Pembuluh juga akan lebih mengeras guna menahan TD yang meningkat.

Makalah lebih lengkap dapat anda download disini
FB Online


Share artikel ini





No comments:

Post a Comment

Jangan lupa komentar wahai pengunjung yang budiman.....
Dengan berkomentar, Admin bisa mengerti apa yang anda sarankan dan apa yang kurang dari blog ini. Thanks